header logo

SMA XAVERIUS 3 PALEMBANG CETAK RATUSAN PENULIS NASIONAL DAN RAIH PRESTASI TINGKAT ASEAN

Aktivitas Literasi di Kelas

Palembang – SMA Xaverius 3 Palembang Mantapkan Posisi Sebagai Pelopor Literasi Nasional

SMA Xaverius 3 Palembang kembali membuktikan dedikasinya dalam mengembangkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Sejak diluncurkan pada 2018, program ini tidak hanya mencetak lebih dari 300 penulis nasional tetapi juga berhasil mengukir berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional.

Didukung oleh tim khusus dan sembilan Duta Literasi yang dipilih setiap tahun melalui seleksi ketat, GLS telah menjadi elemen vital dalam menciptakan ekosistem literasi di SMA Xaverius 3. Pada tahun ini, penghargaan diberikan kepada peserta didik, guru, serta berbagai pihak yang aktif berkontribusi dalam menggerakkan literasi di lingkungan sekolah.

 

Pencapaian Luar Biasa di Dunia Literasi

50 Penulis Nasional Nyalanesia dari Peserta Didik

Sebanyak 50 peserta didik berhasil menyandang gelar Penulis Nasional Nyalanesia. Karya mereka, yang penuh dengan ide segar dan pesan mendalam, menjadi bukti bahwa generasi muda mampu berkontribusi nyata dalam memajukan literasi di Indonesia.

Pada acara penghargaan, 10 peserta didik yang mewakili kelompok ini menerima penghargaan secara langsung. Wajah penuh semangat mereka memancarkan kebanggaan atas pencapaian ini. Dalam pidato singkatnya, para peserta berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam proses menulis, yang kini menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka.

Lima Guru Dinobatkan Sebagai Penulis Nasional

Tidak hanya siswa, para guru juga menunjukkan kiprah luar biasa di dunia literasi. Lima guru berhasil meraih gelar Penulis Nasional, termasuk Ibu Agnes S., S.Pd., yang selama ini dikenal sebagai inspirator dalam memajukan literasi di kelasnya. Karya-karya mereka menjadi refleksi kepekaan terhadap isu pendidikan dan komitmen mendalam untuk mendukung pengembangan literasi di sekolah.

Tiga peserta didik SMA Xaverius 3 berhasil meraih Juara 1, 2, dan 3 di tingkat sekolah dalam ajang Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) yang diselenggarakan oleh Nyalanesia. Prestasi ini merupakan hasil dari kolaborasi yang solid antara peserta didik, bimbingan guru, serta dukungan penuh dari orang tua. Melalui pelatihan intensif dan workshop literasi, pencapaian ini menjadi bukti nyata dedikasi seluruh komunitas sekolah dalam mengembangkan budaya literasi.

 

Sekolah Aktif Literasi Tingkat Nasional

Sebagai bentuk apresiasi atas upaya tak henti dalam memajukan literasi, SMA Xaverius 3 dinobatkan sebagai Sekolah Aktif Literasi Tingkat Nasional. Inovasi seperti Pojok Baca Kelas, Gerakan Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran, dan Kompetisi Penulisan Cerpen Antar Kelas menjadi daya tarik yang mendorong minat siswa untuk lebih mencintai literasi.

Dedikasi Ibu Agnes S., S.Pd., sebagai wali kelas inspiratif juga mendapatkan penghargaan khusus. Beliau secara konsisten mengadakan sesi membaca bersama, diskusi buku, dan kompetisi menulis sederhana di kelasnya. Salah satu siswa menyebutkan bahwa dukungan dari Ibu Agnes adalah titik awal perjalanannya sebagai seorang penulis muda. Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi bagi guru-guru yang tanpa lelah menanamkan kecintaan terhadap literasi di hati peserta didik.

 

Prestasi Internasional di Tingkat ASEAN

Tidak hanya bersinar di tingkat nasional, siswa SMA Xaverius 3 juga menunjukkan prestasi luar biasa di kancah ASEAN.

  • M. Candra Wijaya meraih Juara I Lomba Sastra Tingkat ASEAN dan Tingkat Nasional.
  • Wisha Setiawan berhasil masuk dalam Top 25 Penulis Terbaik ASEAN.

 

Mewujudkan Komunitas Literasi yang Berkelanjutan

Puncak acara penghargaan ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada sekolah sebagai salah satu komunitas literasi terbaik di Indonesia. Ketua GLS menyampaikan apresiasi atas kerja kolektif yang telah membawa sekolah ke puncak prestasi.

Komitmen SMA Xaverius 3 untuk terus mengembangkan program literasi kreatif menjadi inspirasi bagi banyak sekolah lain. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan dedikasi, literasi dapat menjadi bagian integral dari pendidikan untuk mencetak generasi yang kritis, inovatif, dan berdaya saing global.